Computer and Network

Article and Information about Computer

  • Home
  • Posts
Hallo semuanya❤
Kali ini saya akan membagikan informasi tentang Teknologi RAID. 
Apa sih Teknologi RAID itu?

A. Pengertian RAID

Image result for teknologi raid


            RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. 
RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.

B. Konsep RAID

            RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya di-implementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan. 


Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID. yaitu:  
1. Teknik mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk),  
2. Teknik striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) 
3. Teknik koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).

C. Karakteristik RAID


 Tiga karakteristik umum dari RAID, yaitu :

  1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
  2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
  3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.


Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.

D. Level - level RAID

RAID level 0
 
RAID pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan striping di level blok, tanpa adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya menyimpan dan melakukan striping blok data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini sebenarnya tidak termasuk di dalam kelompok RAID, hal ini di karenakan level 0 tidak memakai redundansi dalam peningkatan kinerja nya tersebut.

RAID Level 1

RAID level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing masing disk. Langkah langkah ini bisa memberikan peningkatan terhadap kinerja disk, namun jumlah disk yang di perlukan juga berubah menjadi 2 kali lipat. Maka dari itu dana nya menjadi sangat lah mahal.

RAID Level 2

RAID level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error – correcting – code (ECC). Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian titik terjadinya error memakai paritas bit. Di masingn masing byte data memiliki suatu paritas yang bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah bit pada byte data tersebut, yang dimana paritas bit = 0 apabila jumlah bit parasite = 1 atau ganjil atau parasitas bit=0 genap.
Jadi apabila salah satu dari bit di data berubah, parasitas berubah dan tidak cocok dengan parasitas bit yang sudah tersave atau tersimpan. Dengan begitu, jika terjadi suatu masalah atau kegagalan di salah satu disk, data bisa di bentuk ulang dengan mendeteksi atau reading error – correction bit di disk yang lain nya.

RAID Level 3

RAID Level 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Dalam pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level 2, hanya saja pada RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan, seberapa pun banyak atau jumlah dari kumpulan disk nya.

RAID Level 4

RAID Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yakni memakai striping data di level blok, dengan mengesave atau menyimpan suatu paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk masing masing blok data di disk lain yang saling bersesuaian.


RAID Level 5

 

RAID Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved yang tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di seluruh disk termasuk pada suatu disk tambahan nya.

RAID Level 6

Untuk RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya pada RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan yang nantinya berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari sejumlah disk secara bersamaan.


RAID Level 0+1 dan 1+0

 
 
   





   
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang sama.

    Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang gagal.

Sekian informasi dari saya,
Semoga bermanfaat untuk kalian semua ☺
Selamat malam semuanya, 
Kali ini saya akan mengulas tentang Gambar Raster (Bitmap) beserta contoh gambarnya. Dan pastinya dengan langkah-langkahnya juga.

Gambar Raster (bitmap) : Merupakan gambar yang terdiri dari kumpulan beberapa bit/pixel warna-warna yang membentuk suatu objek.
Software gambar raster sering dipakai dalam aplikasi pembuatan spanduk, brosur, cover book/ majalah, dan aplikasi grafis lainnya yang memerlukan gradasi warna yang beraneka ragam.

Software yang dipakai dalam editing gambar raster diantaranya :
  • Adobe Photoshop
  • Corel Photopaint
  • 3D S Max (grafis 3D).

Kelebihan gambar bitmap/raster :
  • Mampu menangkap nuansa warna dan bentuk yang natural.
  • Lebih cepat dan lebih sesuai untuk ditampilkan ke layar monitor, karena gambar bitmap dapat ditransfer secara langsung dari file ke layar monitor.
Kekurangan gambar bitmap/raster:
  • Perubahan ukuran gambar (pembesaran dan pengecilan) mempengaruhi kualitas gambar.
  • Ukuran file gambar relatif besar.
  • Melakukan kompresi (pemadatan) pada gambar, maka kualitasnya gambar tersebut akan menurun.

Berikut ini adalah contoh gambar raster “Bunga Matahari”

Software yang saya pakai untuk membuat gambar raster ini adalah Adobe Photoshop versi CS6 Portable.
Detail Gambar :
A. Ukuran Gambar : 400 x 400 px
B. Resolusi : 72 ppi



Berikut ini langkah-langkah untuk membuat gambar raster “Bunga Matahari” :

1. Buka software Adobe Photoshop CS6 Portable, pilih File > New untuk membuat lembar kerja baru.



2. Atur nama, tinggi, lebar, dan resolusi dari lembar kerja kalian. Namun, kali ini tinggi dan lebarnya saya atur menjadi 400 pixels. Pilih OK.



3. Buat lingkaran untuk membuat bagian tengah bunga matahari menggunakan Ellipse Tool.



4. Beri warna coklat pada lingkaran tersebut menggunakan Paint Bucket Tool. Seperti ini cara mengatur warnanya.
*NB: Pastikan ketika memberi warna dengan Paint Bucket Tool tidak ada lubang pada garis gambar, jika ada lubang tutupi dengan Brush Tool. Agar gambar dapat diwarnai.



5. Setelah itu, buat kelopak bunga matahari menggunakan Ellipse Tool dan beri warna kuning.



6. Ulangi sampai kelopak bunga matahari terbentuk seperti ini. (Oh iya, ini cara agar kelopak bunga dapat berubah arah. Pilih Edit > Transform > Rotate dan atur kotak ‘set rotation’ nya).



7. Agar bagian tengah bunga dan kelopak bunga menyatu, maka perlu di group, caranya : 
    1) Pilih beberapa layer yang ingin dikelompokkan kedalam layer.
    2) Tekan Ctrl + G atau pilih menu Layer > Group Layers untuk mengelompokkan layer-layer tersebut.
   3) Sedangkan untuk mengurangi kembali grup layer klik nama grup layer dan tekan Ctrl + Shift + G atau pilih menu Layer > Ungroup Layer.



8. Ulang kembali langkah nomor 3-7, sehingga menjadi dua buah bunga matahari.




9. Setelah itu buat batang nya, menggunakan Brush Tool seperti ini. Untuk membuat batang satu-nya caranya klik kanan, pilih ‘Duplicate layer’ kemudian pilih menu Edit > Transform > Flip Horizontal.



10. Selanjutnya, beri warna hijau.



11. Buat pot bunga menggunakan Ellipse Tool dan beri warna coklat muda pada bagian luarnya menggunakan Paint Bucket Tool sedangkan untuk tanah nya diberi warna coklat tua menggunakan Brush Tool.




12. Gunakan Line Tool untuk membuat garis pada samping pot bunga dan beri warna. Group layer pot bunga agar menyatu, seperti langkah nomor 7.



13. Setelah itu, tambahkan gambar daun menggunakan Brush Tool. Lalu beri warna hijau.



14. Gambar raster bunga matahari sudah jadii…


Sekian informasi dari saya. 
Kurang lebihnya, saya mohon maaf.
Semoga bermanfaat untuk kalian semua❤
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Flowchart
  • Pengertian Teknologi RAID

Categories

  • Desain Grafis 2
  • Jaringan Dasar 2
  • Pemrograman Dasar 1
  • Perakitan Komputer 3
  • Sistem Komputer 2

Blog Archive

  • ►  2020 ( 1 )
    • ►  Juli ( 1 )
  • ▼  2018 ( 3 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ▼  Februari ( 2 )
      • Pengertian Teknologi RAID
      • Teori Dan Cara Membuat Gambar Raster
  • ►  2017 ( 6 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Agustus ( 5 )
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
Erika
Lihat profil lengkapku

Viewer Statistics

Translate

Designed by OddThemes